Monday, April 02, 2007

5.000 Rumah Pengungsi Belum Dibangun

Jumat, 30 Maret 2007
Gunungsitoli, Kompas - Gempa bumi di Pulau Nias, Sumatera Utara, sudah berlalu dua tahun. Namun, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Nanggroe Aceh Darussalam-Nias masih menyisakan pembangunan 5.000 rumah lebih untuk korban bencana alam tersebut. Menurut rencana, BRR menyelesaikan tugasnya itu tahun ini.

Demikian diutarakan Kepala Perwakilan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Nias William P Sabandar di Gunungsitoli, Kamis (29/3). Rencana awal, BRR membangun 15.000 rumah baru, yakni sesuai dengan kebutuhan masyarakat Nias. Namun, hingga akhir tahun 2006 BRR baru menyelesaikan pembangunan 9.461 rumah dan 576 tempat penampungan sementara.

William menambahkan, keterlambatan pembangunan rumah itu terjadi karena beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkomitmen membangun sebagian rumah pengungsi memulai pembangunannya bulan April nanti. "Seperti komitmen Canadian Red Cross membangun 2.100 rumah di Afulu dan Lahewa. Mereka kabarnya baru memulai pembangunan bulan April," katanya.

Soal 3.000 unit rumah yang dibangun BRR dan direncanakan selesai tahun ini, menurut William, pembangunannya akan diserahkan kepada masyarakat. BRR hanya memberikan dana dan mengawasi jalannya pembuatan rumah.

Penyerahan pembangunan rumah kepada warga, lanjutnya, merupakan kebijakan baru BRR perwakilan Nias. Tujuannya, meminimalisasi berbagai penyimpangan dan ketidakpuasan pengungsi.

Selama ini, kata William, pembangunan perumahan yang diserahkan kepada kontraktor hasilnya kurang memuaskan pengungsi korban gempa tersebut.

Ia juga mengakui, di sektor perumahan ini masih ada beberapa kekurangan, seperti pembangunan yang salah sasaran. "Proses pengawasan di BRR belum berjalan bagus," ujar William. (bil)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home